Senin, 04 Juni 2012

Tanaman Langkah di Manggarai Timur-NTT


TERATAI RAKSASA (Giant lotus) di Manggarai Timur-NTT

Kabupaten Manggarai adalah sebuah kabupaten di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Manggarai dibagi menjadi tiga Kabupaten yakni Manggarai Tengah dengan ibu kota kabupaten adalah Ruteng, Manggarai Barat dengan ibu kota kabupaten adalah Labuan Bajo dan ManggaraiTimur dengan ibu kota kabupaten adalah Borong. Dengan luas keseluruhan wilayahnya adalah 7.136,4 km². Sebagian besar orang munkin mengenal Manggarai karena keberadaan Pulau Komodo yang akhir-akhir ini menjadi topik perbincangan setelah Komodo masuk dalam kategori New 7 Wonders. Dan beberapa waktu lalu telah diumumkan secara resmi bahwa Pulau Komodo telah menjadi satu dari 7 Keajaiban Dunia.

PKMK-Laporan Akhir


HIASAN RUMAH DARI KERTAS BEKAS (DALAM UPAYA MENGURANGI SAMPAH KERTAS DI MASYARAKAT)

I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
            Kertas merupakan benda yang mudah ditemukan dan banyak digunakan dikalangan masyarakat seperti kertas koran, majalah, buku tulis dll. Namun setelah digunakan kemanakah kertas-kertas tersebut? Jika di diamkan begitu saja, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah. Cara paling praktis yang biasa dilakukan banyak orang adalah menjualnya ke tukang loak dan masalah rumah pun selesai, sebuah solusi praktis yang cukup baik memang, tapi sebenarnya kertas bekas memiliki banyak manfaat, kertas-kertas bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi.
            Seperti koran bekas dapat di olah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, hiasan dinding, selain itu kertas juga dapat digunakan sebagai kerajinan lipat sebagai hiasan rumah dengan bentuk yang beraneka ragam seperti buah nanas, angsa, buah naga, vas bunga dll.
            Cara membuat kerajinan lipat dari kertas bekas adalah kertas dipotong-potong sesuai keperluan dengan ukuran 7 x 7 cm  maka menghasilkan potongan berbentuk persegi. Potongan koran dilipat pada satu diagonal sehingga sudut menyatu dengan sudut lainnya hingga berbentuk segitiga sama kaki, sisi yang sama dilipat setara dengan diagonal hingga membentuk bangun layang-layang. Selanjutnya sisi terpendek dilipat ke bawah dan dilem setelah itu ditekuk ke atas hingga menyerupai perahu. Demikian seterusnya potongan-potongan koran dibentuk sehingga dapat disusun sedemikian rupa menjadi bentuk nanas.
            Dengan adanya usaha dalam mengolah limbah menjadi bermanfaat merupakan salah satu kreatifitas yang tidak hanya meyelesaikan masalah rumah namun ada nilai plus berupa pendapatan yang lumayan dari penjualan barang-barang kerajinan tersebut. Bahkan jika dikembangkan akan membuka peluang didunia bisnis dengan membuka usaha di bidang kerajinan lipat dari kertas bekas sehingga secara langsung membutuhkan banyak tenaga baik dalam pembuatan maupun distribusinya. Banyak pihak yang terkait jika usaha dalam pemanfaatan sampah kertas dikembangkan terutama bagi pemulung sebagai pengumpul barang bekas dengan kata lain usaha tersebut membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya dalam upaya memberantas pengangguran dan kemiskinan.

Selasa, 22 Mei 2012

Kearifan Lokal


ANIMISME AKAN  DANAU RANAMESE SEBAGAI KEARIFAN LOKAL YANG INTEGRAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MANGGARAI TIMUR-NTT
Oleh : Marselina Suryani Tanus

Abstrak
Manggarai community east has a tradition of social and cultural life which is closely related to the environment appears in the relation between man and nature are still very strong in the life of local communities. It is also evident in the village community Animists Goloni around Lake Ranamese. Surrounding communities have a belief in spirits that inhabit the lake which is believed to help smooth at harvest time in order not to fail. The method used is a method of writing a literature review. Writing results showed that there are values ​​of local wisdom in aspects of social, economic, cultural, and environmental. With the values ​​local wisdom in the pattern of socio-cultural life of society is expected to support the efforts of the maintenance and preservation of local wisdom it self.

Keywords: Animism, Lake Ranamese, local wisdom




Senin, 14 Mei 2012

Homing Behaviour pada Penyu

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyu merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudra Pasifik dan Asia Tenggara. Keberadaannya telah lama terancam, baik dari alam maupun kegiatan manusia yang membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Dari tujuh jenis penyu di dunia, tercatat enam jenis penyu yang hidup di perairan Indonesia yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), penyu pipih (Natator depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), serta penyu tempayan (Caretta caretta).
Pergeseran fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan habitat pantai dan ruaya pakan,kematian penyu akibat kegiatan perikanan, pengelolaan teknik-teknik konservasi yang tidak memadai, perubahan iklim, penyakit, pengambilan penyu dan telurnya serta ancaman predator merupakan faktor-faktor penyebab penurunan populasi penyu. Selain itu, karakteristik siklus hidup penyu sangat panjang (terutama penyu hijau, penyu sisik dan penyu tempayan) dan untuk mencapai kondisi “stabil” (kelimpahan populasi konstan selama 5 tahun terakhir) dapat memakan waktu cukup lama sekitar 30–40 tahun, maka sudah seharusnya pelestarian terhadap satwa langka ini menjadi hal yang mendesak.
Kondisi inilah yang menyebabkan semua jenis penyu di Indonesia diberikan status dilindungi oleh Negara sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.Secara internasional, penyu masuk ke dalam daftar merah (red list) di IUCN dan Appendix I CITES yang berarti bahwa keberadaannya di alam telah terancam punah sehingga segala bentuk pemanfaatan dan peredarannya harus mendapat perhatian secara serius.